Museum Brawijaya di Kota Malang tidak hanya menyimpan nilai sejarah tinggi, tapi juga menjadi tempat favorit para wisatawan yang gemar berfoto. Perpaduan antara arsitektur klasik, koleksi militer, dan suasana heritage menjadikan museum ini spot yang menarik, baik untuk edukasi maupun eksplorasi visual yang estetik.
Jika kamu sedang berburu tempat bersejarah yang juga fotogenik, museum Brawijaya adalah pilihan tepat. Di sini, ada beberapa spot yang kerap jadi favorit pengunjung untuk mengabadikan momen—baik untuk Instagram, blog pribadi, atau sekadar kenang-kenangan.
Yuk, kita ulas satu per satu spot fotogenik yang bisa kamu temukan di museum Brawijaya!
5 Spot Fotogenik di Museum Brawijaya
1. Gerbong Kertapati: Simbol Sejarah Penuh Makna
Salah satu ikon paling mencolok di museum Brawijaya adalah Gerbong Kertapati. Gerbong ini dulunya digunakan oleh Belanda untuk mengangkut para pejuang kemerdekaan yang ditawan. Tak hanya sebagai benda koleksi, gerbong ini menyimpan kisah pilu tentang perjuangan dan semangat para pahlawan.
Dari segi visual, warna gerbong yang sudah kusam dan berkarat justru menambah nilai artistik. Banyak pengunjung yang berpose di depan atau di samping gerbong ini, memanfaatkan pencahayaan alami untuk mendapatkan efek dramatis. Cocok banget buat kamu yang suka tone foto vintage atau bernuansa sejarah.
2. Patung Tentara dan Meriam: Nuansa Heroik yang Kuat
Masuk ke halaman depan museum, kamu akan langsung disambut oleh patung tentara dengan senjata lengkap serta meriam besar peninggalan masa penjajahan. Ini adalah salah satu titik foto favorit karena memberikan kesan gagah dan heroik.
Biasanya pengunjung akan mengambil angle dari bawah untuk membuat patung terlihat semakin tinggi dan megah. Background pepohonan rindang juga menambah kesan alami, membuat foto terlihat lebih hidup. Spot ini sering dijadikan latar untuk foto grup, khususnya para pelajar yang berkunjung dalam rangka study tour.
3. Halaman Tengah dan Tangga Klasik
Museum Brawijaya memiliki halaman tengah yang luas dan tertata rapi, dengan tangga klasik yang mengarah ke bagian dalam bangunan. Tangga ini sering jadi latar foto karena desain arsitekturnya yang old school dan penuh nilai historis.
Banyak pengunjung yang memanfaatkan spot ini untuk berpose santai, sambil duduk atau berdiri di anak tangga. Jika kamu datang pagi atau sore hari, cahaya matahari yang jatuh miring akan menciptakan bayangan indah—sempurna untuk pencinta fotografi natural light.
4. Koleksi Senjata dan Diorama Pejuang

Bagian dalam museum Brawijaya menyimpan koleksi senjata tradisional dan modern yang digunakan pada masa perjuangan kemerdekaan. Di sini, kamu juga bisa menemukan diorama pertempuran, lengkap dengan replika pejuang dan latar suasana medan tempur.
Spot ini cocok untuk kamu yang suka eksplorasi interior museum. Foto dengan latar belakang senjata dan diorama akan memberi kesan kuat tentang nasionalisme dan kebanggaan akan sejarah bangsa. Beberapa spot bahkan sudah dilengkapi dengan pencahayaan khusus agar hasil foto semakin maksimal.
5. Gapura Masuk dengan Nuansa Tradisional
Jangan lewatkan juga gapura utama museum Brawijaya. Arsitekturnya yang khas, dengan sentuhan tradisional dan elemen militer, menjadikannya salah satu spot favorit untuk berfoto sebelum masuk atau saat pulang dari museum.
Biasanya, pengunjung mengambil foto full body dengan posisi berdiri atau melompat di depan gapura. Ada juga yang memilih pose candid saat berjalan untuk mendapatkan kesan lebih natural. Gapura ini juga sering dijadikan thumbnail atau cover foto oleh pengunjung yang ingin membagikan pengalaman mereka di media sosial.
Baca juga: 7 Daya Tarik Pantai Teluk Asmara Malang Yang Bikin Kamu Jatuh Cinta
Fasilitas Penunjang untuk Pengunjung
Selain spot-spot foto keren, museum Brawijaya juga menyediakan berbagai fasilitas yang mendukung kenyamanan pengunjung:
Area parkir luas untuk kendaraan roda dua dan empat
Toilet bersih dan terawat
Pusat informasi dan guide (tersedia jika rombongan)
Kantin kecil untuk camilan dan minuman
Area duduk dan taman rindang untuk bersantai
Fasilitas ini membuat pengunjung bisa menikmati aktivitas foto-foto dengan nyaman, tanpa khawatir soal kebersihan atau tempat istirahat.
Tiket Masuk Museum Brawijaya
Berikut informasi tiket masuk terbaru ke museum Brawijaya (update 2025):
Jenis Tiket | Harga |
---|---|
Dewasa | Rp5.000 |
Pelajar | Rp3.000 |
Rombongan | Diskon khusus |
Parkir Motor | Rp2.000 |
Parkir Mobil | Rp5.000 |
Biaya masuk yang sangat terjangkau ini membuat museum Brawijaya menjadi destinasi yang ramah kantong, baik untuk pelajar, keluarga, hingga wisatawan dari luar kota.
Cocok untuk Anak-anak dan Keluarga
Banyak orang tua membawa anak-anak ke museum Brawijaya untuk memperkenalkan nilai-nilai sejarah sejak dini. Lingkungan museum cukup aman, bersih, dan luas, membuat anak-anak bisa berjalan-jalan sambil belajar. Beberapa koleksi bahkan dilengkapi dengan deskripsi ringan yang mudah dipahami anak-anak.
Tersedia juga tempat duduk di dalam dan luar ruangan jika anak-anak kelelahan. Dengan pengawasan yang cukup, museum ini menjadi tempat edukatif sekaligus rekreatif untuk seluruh keluarga.
Tips Pengambilan Gambar yang Baik di Museum Brawijaya
Agar kunjunganmu ke museum Brawijaya makin berkesan dan hasil fotonya keren maksimal, ada beberapa trik sederhana namun efektif yang bisa kamu coba saat mengambil gambar. Berikut ini adalah tips-tips pengambilan gambar yang cocok digunakan di spot-spot favorit museum:
1. Manfaatkan Pencahayaan Alami
Salah satu kunci utama dalam fotografi adalah pencahayaan. Karena sebagian area museum berada di ruang terbuka, kamu bisa memanfaatkan cahaya matahari pagi atau sore hari. Waktu terbaik untuk foto outdoor adalah saat golden hour—sekitar pukul 07.00–09.00 pagi dan 15.30–17.00 sore—karena cahaya akan lebih lembut dan hangat.
Cahaya alami juga sangat cocok saat mengambil gambar di spot seperti Gerbong Kertapati atau gapura utama.
2. Gunakan Mode HDR untuk Kontras Tinggi
Jika kamu mengambil foto di area yang memiliki kontras cahaya tinggi—seperti diorama dalam ruangan atau bagian yang terkena sinar dan bayangan sekaligus—gunakan mode HDR (High Dynamic Range) di smartphone atau kamera digitalmu. Mode ini membantu menyeimbangkan eksposur antara area terang dan gelap, sehingga detail tetap terlihat jelas.
3. Coba Sudut Pengambilan Low Angle atau Tilted Angle
Untuk menciptakan efek dramatis dan memperlihatkan keagungan objek seperti patung tentara atau meriam raksasa, kamu bisa mengambil gambar dari low angle. Foto dari sudut rendah membuat objek terlihat lebih tinggi dan megah.
Sedangkan tilted angle atau sudut miring bisa memberi kesan dinamis dan artistik pada foto—cocok untuk area tangga klasik atau interior ruangan yang simetris.
4. Atur Komposisi dengan Rule of Thirds
Cobalah aktifkan grid (kotak bantu) di layar kamera kamu, lalu tempatkan objek utama di salah satu titik perpotongan garis horizontal dan vertikal. Teknik ini disebut rule of thirds, dan bisa membuat komposisi foto lebih menarik serta seimbang.
Misalnya, saat memotret diorama pertempuran, tempatkan tokoh utama (misalnya patung pejuang) di sisi kanan atas atau kiri bawah grid, agar foto terlihat lebih profesional.
5. Gunakan Properti Tambahan Jika Perlu
Untuk membuat foto lebih menarik, kamu juga bisa membawa properti ringan seperti bendera merah putih kecil, buku catatan vintage, atau kamera analog sebagai pelengkap gaya. Properti seperti ini sering dipakai untuk menciptakan suasana tematik dan memperkuat kesan sejarah di dalam foto.
Namun, pastikan properti yang kamu bawa tidak mengganggu pengunjung lain atau merusak koleksi museum, ya!
6. Edit Secukupnya, Jangan Berlebihan
Setelah mengambil foto, kamu bisa mengeditnya sedikit menggunakan aplikasi seperti Lightroom, Snapseed, atau VSCO untuk meningkatkan pencahayaan, ketajaman, dan tone warna. Hindari editan berlebihan yang membuat suasana asli museum jadi hilang.
Gunakan preset natural, kontras sedang, dan warna hangat untuk menciptakan kesan nostalgia dan estetik khas tempat bersejarah.
Bonus: Ide Pose Seru Saat Berfoto di Museum Brawijaya
Pose diam penuh makna di depan Gerbong Kertapati, seolah merenungkan sejarah.
Gaya heroik dengan latar belakang patung tentara dan meriam.
Candid walking shot saat berjalan menyusuri tangga atau lorong klasik.
Pose duduk santai di halaman tengah dengan angle dari samping.
Backshot sambil menghadap diorama, memberi kesan kontemplatif.
Dengan menerapkan tips-tips fotografi di atas, kunjunganmu ke museum Brawijaya tak hanya akan memperkaya wawasan sejarah, tapi juga mempercantik feed media sosialmu. Jadi, siapkan outfit yang nyaman, baterai penuh, dan memori kamera yang cukup—karena kamu pasti bakal betah motret di sini
Kesimpulan
Dengan segala daya tariknya, museum Brawijaya bukan hanya tempat belajar sejarah, tapi juga lokasi ideal untuk berburu foto keren. Mulai dari Gerbong Kertapati, patung heroik, hingga diorama dan tangga klasik—semuanya punya cerita dan keunikan tersendiri.
Jadi, jika kamu sedang mencari destinasi wisata edukatif dan estetik di Malang, museum Brawijaya wajib masuk dalam daftar kunjunganmu. Yuk, siapkan kamera dan abadikan momen bersejarahmu di tempat penuh nilai perjuangan ini!